Manusia adalah makhluk yang tak luput dari kesalahan dan khilaf, sehingga membuatnya terlarut dengan dosa. Baik itu dosa yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja, yang diketahui maupun tidak, yang dilakukan secara diam-diam maupun terang-terangan.
Allah dengan sifatnya yang maha kasih dan maha penyayang, mengabarkan kabar gembira kepada hambanya yang merasa penuh dengan dosa, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Az-Zumar (39) ayat 53.
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S Az-Zumar (39) : 53)
Allah memperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk memviralkan kepada hambaNya yang merasa berlumur dengan dosa, agar tidak berputus asa dari rahmatNya. Allah telah membuka jalan taubat, sekarang saatnya kita mengambil jalan tersebut dengan melakukan taubat dengan sebaik-baiknya.
Banyak kisah dalam Al-Quran yang sudah dicontohkan oleh para Nabi tentang bagaimana cara untuk bertaubat, salah satunya adalah taubat Nabi Adam AS sebagaimana firman Allah pada Q.S Al-A’raf (7) ayat 23.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (Q.S Al-A’raf (7) : 23)
Ayat tersebut adalah kalimat yang Allah ajarkan kepada Nabi Adam dan istrinya untuk memohon ampun atas kesalahan yang mereka perbuat. Pada ayat tersebut memberikan pembelajaran kepada kita, ketika bertobat langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Kemudian memohon rahmat Allah, agar mendapatkan pendampingan dan menjadikan taubat kita lebih sungguh-sungguh.
