Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali berada dalam kondisi kurangnya semangat dalam berbuat kebaikan, baik dari sisi ibadah maupun sosial. Hal itu yang biasa disebut dengan futur, yaitu kondisi menurunnya semangat kebaikan pada diri. Sering kali dialami oleh sebagian orang, terkadang kita semangat dalam beribadah seperti tidak tertinggal ibadah sunnah dan biasa shalat berjamaah, namun sewaktu-waktu kebaikan tersebut menurun. Atau dalam kehidupan sosial, biasanya senang membantu orang, namun saat tertentu menjadi kurang dalam membantu.
Sebelum mengetahui cara mengatasi futur, perlu kita mengetahui penyebab dari Futur. Pertama, ada kesibukan dunia yang berlebihan, karena dunia itu lawannya akhirat. Jika kita mengikuti akhirat, maka dunia akan mengikuti. Mengikuti akhirat bukan berarti meninggalkan dunia, namun mengimplementasi kegiatan dunia untuk beribadah. Namun, jika kita mengikuti dunia maka hanya rasa lelah yang kita terima, karena tidak ada penenang jiwa yang hanya didapatkan jika kita beribadah. Jiwa itu berada dalam hati, jika hati kita bermasalah maka semua aspek akan rusak.
Penyebab kedua adalah maksiat. Boleh jadi anggota badan banyak digunakan untuk bermaksiat. Sehingga, potensi kebaikan tertutupi oleh hal-hal yang buruk dan semakin membuat seseorang lebih jauh dari Allah. Maka dalam hal ini perlu menjaga setiap anggota badan dari segala macam potensi maksiat, karena jika sudah terjaga dari yang salah maka yang shaleh akan muncul.
Setelah kita mengetahui penyebab futur, maka cara yang perlu kita lakukan pertama yaitu dzikrullah atau ingat kepada Allah. Mengingat kepada Allah adalah bagaimana mengingat kita menghamba kepadanya. Setelah itu turunkan dengan ilmu tentang marifatul insan (mengenal diri) untuk mengetahui bahwasanya kita diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadaNya. Kedua, meningkatkan ibadah dengan mencari waktu-waktu yang meneduhkan kepada jiwa secara perlahan, dimulai dengan dua rakaat di sepertiga malam dan istighfar di waktu sebelum fajar. Ketiga, membaca Al-Quran, karena itulah sebagai obat bagi jiwa kita. Selanjutnya, carilah lingkungan yang dapat membantu kita istiqamah untuk menjaga serta meningkatkan kebaikan agar tidak larut dalam kegelapan.